Monday, May 19, 2008

PETANG ITU

Hati ini memang tersentuh, tersayat oleh keanehan hidup hari ini. Boleh kau bayangkan, kalau dikau adalah seorang ibu, sedang minum petang sendirian di ruang Rahasia Resepi ini. Orang sekitar asyik dengan gaya hidup masing-masing. Nah mari berkongsi dengan penglihatan sambil menunggu pesanan minum, coklat keramil dengan carrot butter cake. Siapa di depanmu? Sepasang sahabat dua orang gadis muda tiba-tiba saja menarik kerusi dan duduk bertentangan di depanku. Mereka biasa saja, seorang berkaca mata, memakai kemeja berjalur merah jambu. Lengan digulung hingga ke paras siku. Rambut separas bahu, lurus dan berbelah di sisi kiri. Seorang lagi berblouse kelabu berleher potong v runcing mengarah ke belahan si jantung hati. Rambut agak ikal. Saya melihat seadanya saja, merasakan mereka adik kakak atau kawan se kuliah. Sebentar kemudian pesan kek sudah tiba di meja mereka. Wah, baik sekali persahabatan mereka. Sibaju kelabu menyuap kek tersebut ke bibir si baju merah jambu. Ah masih biasa. Itu tandanya mereka saling berbaik hati. Oooo kemudian, mereka berbalas suapan. Wah lumayan juga menonton kasih sahabat. Eeeeh, si mera jambu mula membelai rambut si baju kelabu. Wah hatiku berdetap. Baru selintas melihat gaya si baju kemeja merah jambu, memang agak selamba, sedang sang aku, berpotret seorang ibu, merasa resah terkilan...wah inikah pasangan muda mudi kita berkasih sayang dengan teman sejenis. Wahai apakah erti kasih sayang itu. Aku tergeletar sendiri memikirkan apakah makna kasih sayang? Kasih di tinggal sepi, atau sayang yang hilang dari lingkungan keluarga adik kakak abang? Teori mana harus ku pelajari, hingga teringatkan seorang sahabat lelaki muda kami juga menolak bercinta dengan pasangan berlainan jenis. Inikah kisah pengikut Nabi Lut yang akhirnya ditolak bumi, dilaknat dengan bencana amukan gelombang besar. Kasih seorang ibu, berdegap degup kini membujuk hati, sabar, sabar, demikian sudah ditakdirkan kehidupan dunia yang semakin calar balar. Namun sudah menolak nama ciptaan ayah ibu. Timah pun menjadi Tom, Rubiah berganti Robb. Dan menariknya pasangan wanitanya tetap berbangga, mengepit Tom atau Robb atau sebaliknya Mamad menjadi Mimi, Tajul menjadi Teja. Minggu depan aku akan mencari sarjana psikologi di UUM, tolong beri jawaban, bagaimana harus membina kasih sayang dengan cara normal Ciptaan Tuhan. Lebih sebulan lalu aku tersedak dengan gelagat bersuara , Prof J terbahak geram ''' Hus cantiknya bidadari tu" - tiba-tiba dia ingin berkenalan dan langsung tersedak bila yang disapa menjawab dengan suara yang menggelegak parau!- Nauzubiilah menggelegak ucapannya .

No comments: