Wednesday, December 21, 2011

Dinihari Tiba - Surat dari Awan 21

Dinihari Tiba
(NizM)

Kudengar kesuburan air
menitis di kelopak dinihari
jendela angin terkuak
doamu ku tahu tiba mendadak.
Apakah makna hari
dengan bilangan angka
akulah  daun semakin luruh
ranting rapuh
tetap saja akar melingkar kukuh.

Kau kirim surat angin
pertama mengetuk langsir
tembus bersama zikir takdir
Kau tiupi roh itu
kamipun bangkit
kutahu akan tiba detik
mata dan bibir terkatup-kelu
kecuali Setelah Kau tebar keArifan
SyahadahMu ! Allahuakbar


Bangi-Gombak
17-21 Diseber 2011

Pago-pago

Sejak Kau kabar deru angin jauh
lelaki muda bermukim di bumi salju
apakah yang di bawa datang
detik pulang, siapkah si bujang!

Inilah angin badai Tenggara
libas tengkujuh  bulan rusuh
berlaga mentari tidak jenuh bersalam
dia membenam  rindu dendam.

Kusam langit
tetap perabung berkait
lentuk unggas melingkar
denyutan kasih  tumbuh
di mata bangau mematah lidah angin
bujang bertualang pulang
asap dupa dan perabung ibunda
menyambut kau tiba.

Siti Zainon Ismail
Disember 2011

skesta A.Latif Mohidi, Dewan Sastera, 1970an