Monday, June 28, 2010

Rumah Sementara Dalam Kembara Budaya


UNDANGAN dari Balai Bahasa Palembang (BBP) tiba (masuk) hanya lewat FB. Aku bersetuju kerana akhir bulan Mei acara pelancaran PADAT Selangor sudah selesai. Catat kepala BBP lagi, " kami cuma menyediakan penginapan, makan dan sedikit acara perjalanan selama di Palembang. "
Aku setuju kerana telah lama tidak singgah ke kota Seriwijaya ini. Ada ingatan jauh perjalanan pada tahun 1988 kembali menghimbau. Kerja mengutip data untuk kajian Ph.D memang kerap dalam ingatan. Kerjasama Kepala Muzium Sumatera Selatan, kawan-kawan yang membawa ke kampung songket, ke Bukit Seguntang, pelayaran ke Sungai Musi...sudah dicatat dalam beberapa buah puisi dan esei kembara.

2 Jun aku sudah masuk ke rumah penginapan sementara Sandjaya, nombor 6103. Segera menata ruang, menyusun buku, kertas kerja, pakaian baju, kasut. Dan tersedak juga entah rumah ke berapa ku masuki sejak lampau .





Lebih 30 tahun lalu, rumah sementara beginilah kerap memberiku tenaga untuk meneruskan kerja. Otak terlayang-layang, masih adakah ibu Ipah yang memberi banyak data tentang songket limar, songket benang jantung. Masih adakah waris kesultaan Palembang yang sahih.






Kugantung selendang di dalam almari. Kususun sandal dan sepatu jalan sepatu kerja , kasut getah...di tepi pintu. Aku harus siap ke bawah , ke ruang seminar, mendaftar, mendapatkan jadual pembentangan kertas kerja...mengepit juga buku nota, buku sketsa.
Di lobi sudah menunggu panitia membawaku ku ruang seminar....melihat wajah yang mungkin kukenali...belum ada yang menyapa, sehingga muncul Dian, " Oooh Selamat datang ya Bu....silakan minum dulu, kudapannya empek-empek Palembang. Ya empek-empek "
Ya empek-empek Palembang sejenis penganan diperbuat dari tepung ikan diuli bentuk dengan berbagai rupa, bulat, leper, gebu dan ditambah pencicahnya air asam manis pedas. Dengan secawan kopi, rinduku ke Palembang sejak 23 tahun lalu terungkai. Cuma terlayang juga mana kau sahabat yang menemani kerja penyelidikan ke muzium, ke Bukit Seguntang, ke Sungai Musi? Oooh ada yang sudah menjadi ahli politik.
" Untuk menemuinya penuh protokol bu "
Haaaa, aku bukan orang politik ya padamkan nama sahabat itu . Ku pujuk hati dan terkenang pesan dari Kepala BBP,
" Ada sabahat anda pelukis seangkatanmu di ASRI sudah saya beritahu kedatanganmu"
*******
Sanggar Nilam
28 Jun 2010