BIAR
Aku membaca
surat senja ini, Nikha
jangan ketawakan angin menyusun huruf
lirih ketawamu
terlalu senja kala lili kembali wangi
gelepar ketilang tersiat sayap luka.
Kita pembaca sobek surat awan
melantun libasan renyai
menikam kaca jendela
terus kubaca
larik garis canda bibir
rambut celahan putihmu
bergelombang
ditiupi angin senja
lupakanlah!
Aku akan masuk ke pintu awan
menelan kilau emas matahari
langit merangkulku
hanya bayangan
dalam dakapanmu!
Cukuplah
kita tetap bersama
membaca khazanah huruf
menyatakan
' kata-kata ini bukan dusta!'
sudah tercatat lama
AllahuAkbar.
Senja di Rimba Nilam
8 Feb 2012
@SZI , Lidah Awan, Benang Bulu 2009
No comments:
Post a Comment