1. KAU MASIH DI TEBING ITU
i.
KUTAHU matamu masih melihat aliran sungai ketika petang begitu tenang dan ceria. Itulah pesanmu tiba di tengan malam. Aku sudah melelapkan mata, hingga terkejut dengan gerak pesanan. Malam terasa dingin oleh wap pendingin. Kucapai selimut, menutup kakiku yang mula kebas oleh dingin mencengkam. Kucapai segelas air di meja kecil sebelah sisi katil, melegakan tekak kering malam. Ku tekan skrin samsung, tertebar baris ayat yang dikirim jauh beribu batu..." sayang aku sekarang di tebing sungai, petang musim semi sudah meransang panas gerimis, ceria dan cantik. Alangkah indahnya kalau kau ada di sisi, tepat waktu ini..."
Ah mimpi gila. Zaman sudah berkelopak jauh meninggal musim remaja di rantau orang. Musim itu kau tergesa belayar tanpa mengucap sebarang tanda akan kembali menemuiku. Setelah menuruni tangga dek bahatera aku menoleh dan melihat kau melambai dan melaung namaku..." Ita, aku sayang kamuuuuuu". Suaramu tenggelam dalam deru cerobong kapal. Kapal mula menderu, ombak beriak aku harus segera meninggalkan pelabuhan Tanjung. Tapi aku masih ingin dia melaung lagi " Ita tunggu aku pulang...." . Tidak ada tidak ada lauangan suara begitu. ......
ii.
" Kenapa kau tidak cari aku di kota J "
" Kenapa kau juga tidak cari aku di Y ? "
Pesan saling bertukar ganti . Aku sudah di rimba Melimau sedang mengumpul serpihan ikatan akar hutan yang kami kumpul semiggu di rimba. Kami kumpulan keluarga menemani sepupuku seorang pengumpul herba hutan, sedang megumpul data anika kulit kayu, akar, daun kering dan bunga yang gugur, kerana sistem lestari alamnya dia tidak akan merosak tumbuhan.
" Kita hanya mengutip kulat, kulit daun kering yang gugur. Bahan itu akan kita buat uji kaji, dan kakak kita ini akan menyusun puisi klasik gurindam dan pantun bukankah begitu , kakakku...oh pesanan datang lagi dari mana tu... haaa"
" Kata kawan-kawan kita di kota J, kau banyak pacar di sana?"
" Pacar? oh otak nakal yang cemburu saja "
" Ok, itu masa lalu, kita putar cerita..."
"Apa?"
" Kenapa Ita tidak bertanya, ' do you missed me?"
" Haaa"
" Ya spring yang dingin 8-10 *C, you masih sembunyi di taman bunga
dan udah ceria tidak lari sembunyi lagi bukan ?"
" Ya petiklah desi liar di kakimu tu bertebar di celah rumput pagi "
" Okay kupetik senyumanmu & kusimpan di saku kenangku ".
" Kak ...sini, lihat apa yang saya jumpa "
Aku terkejut, menutup buku samsung. Terkejar ke arah adik saudaraku yang telah menjumpai sesuatu . Apa?
" Nih. lihat, Mak katak dobot, besar, sedang mengandung, kan kakakku suka katak?"
Oooh aku terkelu sendiri menyambut lelucon Jo ahli sains biologi sedang menatang katak dobot besarnya hampir sebesar bola. Ya Rabbi.
" Nikha tunggu aku di rimba sekarang. Bukan di Taman Bunga "
Klik...
(bersambung ke iii)
15 Mac 2012.